Selasa, 12 Juli 2016

Kerinduanku Padamu Ukhti



 Bismillah ...

Atas nama Allah yang maha CINTA dan mengetahui segala isi hati hamba-hambanya. sengaja aku tuliskan sepucuk surat ini untukmu karena seseorang yang merindukanmu..
Untukmu yang sedang sama-sama menanti..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh…

Bagaimana kabarmu hari ini??
Semoga kau baik-baik saja dan tetap berada dalam lindunganNya.
Semoga tetap istiqomah dalam perjalanan cinta kita.
Ukhti..,aku disini masih sendiri dan tetap menjaga hati untukmu..
Walau raga ini jarang bertemu,
Walau kau tak pernah mengucapkan janji akan menemuiku disini, namun aku percaya suatu saat nanti Allah akan mempertemukan kita di waktu dan ruang yang tepat… Aamiin..

Ukhti..
Aku tahu, kau disana sedang menuntut ilmu, begitu pula denganku disini juga sedang menuntut ilmu..
Aku juga tahu, kau disana sedang sibuk memperbaiki diri, begitu pula denganku disini juga sedang sibuk berbenah diri..
Tak perlu kau resahkan aku, aku akan baik-baik saja disini dalam lindungan Allah..
insya allah, selalu ada yang menjaga kita yaitu Allah ta'ala..

Ukhti..
Bila kau merindukanku, ungkapkanlah rasa rindumu dalam sujud malammu..
Ungkapkan semua yang ada dalam hatimu pada Rabbm..
Aku disini, juga akan melakukan hal yang sama..
Aku akan mengungkapkan semua rasa kerinduan ini hanya pada Rabbku..
Aku percaya, Rabbku akan menyampaikan kerinduan ini padamu. Sehingga kau mampu merasakannya walau seumpama aku tak pernah berucap,”Aku merindukanmu”..

Ukhti..
Biarlah cerita cinta kita berbeda dengan orang kebanyakan..
Meski kita jarang ketemu ...
Tak akan pernah ada ikatan ‘pacaran’diantara kita..
karena yang kuinginkan adalah ikatan "halal"..
Janganlah pernah ragu dengan perasaanmu padaku..
Apa yang aku rasakan sama dengan apa yang kau rasakan saat ini..
Yakinlah, bahwa Allah selalu meridhai dengan keistiqomahan kita..

Ukhti…
Biarlah rasa cinta ini tetap menggantung, menggantung dalam ketetapanNya..
Menggantung dalam kehendakNya..
Karena Allah sebaik-baik tempat bergantung..
Allah yang memberi perasaan ini, Allah juga yang akan memutuskannya..

Ukhti..
Tetaplah disana kau menjaga pandanganmu, begitu juga denganku disini akan slalu menjaga pandanganku..
Tetaplah menjaga hatimu, begitu juga denganku disini akan slalu menjaga hatiku..
Jalan kita masih panjang..
Banyak rintangan yang akan kita hadapi..
Suatu saat nanti bila Allah meridhai, aku ingin berjuang bersamamu, melaksanakan bersama syariat islam dengan istiqomah ..
Doakan aku disini, agar tidak terpengaruh rayuan kaum Hawa,
Aku disini juga akan mendoakanmu agar kau tidak terpengaruh dengan rayuan kaum Adam.

Ukhti..
Kurasa suratku sampai disini dulu,
Jangan resahkan keadaanku disini…
Tetaplah menuntut ilmu untuk kepentingan umat..
Tetaplah menjaga pandanganmu disana..
Tetaplah berbenah diri..
Tetaplah bertahan dalam tahajudmu..
Percayalah..
Aku disini akan tetap menunggu..
Menunggu keputusan Allah untuk kita…

Ukhtii…
Jaga selalu hatimu disana..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh..

untukmu ukhtiyang tertulis di lauhful mahfudz


(Arief Sulaeman)

Selasa, 18 Agustus 2015

Surat untukmu Ukhti

Bismillahirrahmanirrahim,,
Assalamualaikum Wr.Wb Ukhtikum Fillah

Ukhtiku yang ku cintai ,,
“ Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)

Ukhti ,,

Mungkin bermain-main di fikiranmu, ‘bagaimana aku boleh mengungkapkan aku cinta padamu begitu mudah, Padahal kita cuma kenal dalam sekejap..dan tidak banyak yang kita ketahui tentang diri masing-masing.  Aku dan kamu mungkin pada mata kasarnya, kita masih Asing. Tapi jujur aku mencintai kamu! demi, untuk dan kerna tuhan yang maha mencintai kamu dan aku. Mungkin tidak setanding cinta quraish pada Uthman r.a apalagi bila dibandingkan cinta Rasulullah SAW pada umatnya.. jauh..jauh sekali Tapi jujur aku mencintai kamu. 

Ukhti, 

Aku tidak mencintai kamu sepenuh hatiku, mungkin cuma sedetik atas kejahiliyahan yang belum menghilang dari hatiku. Kerana ukhti, bagaimana boleh aku meletakkan kamu dan Dia (Allah SWT) pada tempat yang sama. Sungguh Allah cuma meletakkan satu hati dalam rongga manusia. Tapi Ukhti, aku ingin mencintai seperti aku mencintai diriku, mencintai seluruh anggotaku tubuhku. jadi apabila kamu sakit, Aku turut merasakan yang sama.. sakit. Aku ingin merasakan segalanya.. kesedihanmu, kegembiraanmu, tangisanmu, keletihanmu dan semangatmu. Kerana itulah aku mencintaimu ukhti. 

Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri.”

Ukhti, 

Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu? Kerana tidaklah sempurna imanku tanpa kamu! tiadalah ukhwah tanpa iman, dan tiadalah sempurna iman seseorang itu tanpa ukhwah. 

Ukhti, 

Bagaimana Mungkin aku tidak mencintaimu? Kamu adalah hadiah Allah buatku, Kegembiraan Allah untukku. Senyumanmu dan kehadiranmu, mungkin saja tanda redha Allah terhadapku. Jadi jujur aku mencintai kamu.. 

Ukhti, 

Adalah jalan ini terlalu panjang, namun hakikatnya ia sebenarnya cuma dalam kehidupan yang sangat singkat. Jadi ukhti, mari kita bersama-sama melangkah dalam saf ini, sama- sama menyumbang  tenaga, keletihan dan jiwa kita untuk mendaulatkan syari’at islam. mari kita bersegera, bekejar- kejaran dalam hal- hal akhirat. 

“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)

Namun Ukhti, andai keletihanmu melemahkan mu atau keletihanku melemahkan aku.. moga saat itu nanti kita saling mengingati bahawa kehidupan ini terlalu sedikit dan sekejab..jadi

‘ bersyukurlah, hargailah, teruskan melangkah dan demi tuhanmu bersabarlah”

Ukhti, 

satu ketika dahulu ruh-ruh kita sudah berpelukan dalam satu dakapan yang sangat indah. Ruh- ruh kita telah berkenalan atas dasar kecintaan pada tuhan kita. Maka sungguh, bukan masa yang menentukan sebuah kecintaan.. sebab kita dah lama kenal, namun imanlah yang menentukan sebuah kecintaan itu. Kerana sungguh kita terikat kembali di dunia ini dengan tali imanNya. 

Jadi ukhti, 

Andai satu saat nanti, imanku semakin mengoyak, dan ketika itu aku pasti  aku akan menyakitimu. sungguh yang sakit itu akan menyakitkan.. Aku mohon maaf ukhti. walaupn  bukan dari dasar kecintaan, aku mohon padamu ukhti atas dasar ehsanmu.. letaklah tanganmu kedadamu, bermunajatlah dan menangislah pada tuhan yang menyintaiku. Agar aku kembali dalam dakapan iman dan dakapan ukhwah kita. 

Ukhti, 

Aku mencintaimu… demi dan untuk tuhan yang mencintaiku dan kamu. 

padahal kita tidak mengenali banyak tentang diri masing- masing, tapi Allah sudah menemukan kita..Allah juga yang mengizinkan kamu untuk membaca cintaku ini jadi aku yakin, Allah pasti sudah membuka ruang, untuk aku, untuk kamu terus dan akan saling bercinta Untuk
dan keranaNya.



                                                                          Untukmu “ Ukhti "



                                                 Dari ikhwan yang mencintaimu “Arief Sulaeman"