Selasa, 18 Agustus 2015

Surat untukmu Ukhti

Bismillahirrahmanirrahim,,
Assalamualaikum Wr.Wb Ukhtikum Fillah

Ukhtiku yang ku cintai ,,
“ Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)

Ukhti ,,

Mungkin bermain-main di fikiranmu, ‘bagaimana aku boleh mengungkapkan aku cinta padamu begitu mudah, Padahal kita cuma kenal dalam sekejap..dan tidak banyak yang kita ketahui tentang diri masing-masing.  Aku dan kamu mungkin pada mata kasarnya, kita masih Asing. Tapi jujur aku mencintai kamu! demi, untuk dan kerna tuhan yang maha mencintai kamu dan aku. Mungkin tidak setanding cinta quraish pada Uthman r.a apalagi bila dibandingkan cinta Rasulullah SAW pada umatnya.. jauh..jauh sekali Tapi jujur aku mencintai kamu. 

Ukhti, 

Aku tidak mencintai kamu sepenuh hatiku, mungkin cuma sedetik atas kejahiliyahan yang belum menghilang dari hatiku. Kerana ukhti, bagaimana boleh aku meletakkan kamu dan Dia (Allah SWT) pada tempat yang sama. Sungguh Allah cuma meletakkan satu hati dalam rongga manusia. Tapi Ukhti, aku ingin mencintai seperti aku mencintai diriku, mencintai seluruh anggotaku tubuhku. jadi apabila kamu sakit, Aku turut merasakan yang sama.. sakit. Aku ingin merasakan segalanya.. kesedihanmu, kegembiraanmu, tangisanmu, keletihanmu dan semangatmu. Kerana itulah aku mencintaimu ukhti. 

Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri.”

Ukhti, 

Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu? Kerana tidaklah sempurna imanku tanpa kamu! tiadalah ukhwah tanpa iman, dan tiadalah sempurna iman seseorang itu tanpa ukhwah. 

Ukhti, 

Bagaimana Mungkin aku tidak mencintaimu? Kamu adalah hadiah Allah buatku, Kegembiraan Allah untukku. Senyumanmu dan kehadiranmu, mungkin saja tanda redha Allah terhadapku. Jadi jujur aku mencintai kamu.. 

Ukhti, 

Adalah jalan ini terlalu panjang, namun hakikatnya ia sebenarnya cuma dalam kehidupan yang sangat singkat. Jadi ukhti, mari kita bersama-sama melangkah dalam saf ini, sama- sama menyumbang  tenaga, keletihan dan jiwa kita untuk mendaulatkan syari’at islam. mari kita bersegera, bekejar- kejaran dalam hal- hal akhirat. 

“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)

Namun Ukhti, andai keletihanmu melemahkan mu atau keletihanku melemahkan aku.. moga saat itu nanti kita saling mengingati bahawa kehidupan ini terlalu sedikit dan sekejab..jadi

‘ bersyukurlah, hargailah, teruskan melangkah dan demi tuhanmu bersabarlah”

Ukhti, 

satu ketika dahulu ruh-ruh kita sudah berpelukan dalam satu dakapan yang sangat indah. Ruh- ruh kita telah berkenalan atas dasar kecintaan pada tuhan kita. Maka sungguh, bukan masa yang menentukan sebuah kecintaan.. sebab kita dah lama kenal, namun imanlah yang menentukan sebuah kecintaan itu. Kerana sungguh kita terikat kembali di dunia ini dengan tali imanNya. 

Jadi ukhti, 

Andai satu saat nanti, imanku semakin mengoyak, dan ketika itu aku pasti  aku akan menyakitimu. sungguh yang sakit itu akan menyakitkan.. Aku mohon maaf ukhti. walaupn  bukan dari dasar kecintaan, aku mohon padamu ukhti atas dasar ehsanmu.. letaklah tanganmu kedadamu, bermunajatlah dan menangislah pada tuhan yang menyintaiku. Agar aku kembali dalam dakapan iman dan dakapan ukhwah kita. 

Ukhti, 

Aku mencintaimu… demi dan untuk tuhan yang mencintaiku dan kamu. 

padahal kita tidak mengenali banyak tentang diri masing- masing, tapi Allah sudah menemukan kita..Allah juga yang mengizinkan kamu untuk membaca cintaku ini jadi aku yakin, Allah pasti sudah membuka ruang, untuk aku, untuk kamu terus dan akan saling bercinta Untuk
dan keranaNya.



                                                                          Untukmu “ Ukhti "



                                                 Dari ikhwan yang mencintaimu “Arief Sulaeman"